PADA PT. SWADHARMA SARANA INFORMATIKA
(PT. SSI Cabang Jember)
Jln. Hayam Wuruk Blok i 5
Jember
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pembimbing
Dody P. Setia Budi, S.Sos
Disusun Oleh :
Nama :
Lutfi Mutia Sari
NPM :
1163211001687
Prodi :
Administrasi Bisnis

Oktober 2012
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang 4
1.1.1
Sejarah Perusahaan 5
1.1.2
Layanan Perusahaan  :
6
1.1.3
Logo Perusahaan 6
1.2
Perumusan masalah 6
BAB II PEMBAHASAN
BAB III KESIMPULAN
Kata
Pengantar
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, serta ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing Mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) yang kami hormati, Bpk. Dody P. Setia Budi, S.Sos
yang telah menuangkan materi mengenai analisis jabatan sehingga dapat kami
selesaikan tugas tengah semester ini. Serta kepada PT. Swadharma Sarana
Informatika (PT.SSI) cabang Jember selaku pihak yang telah mendukung
terlaksananya penelitian mengenai “Pengaruh Analisis Jabatan terhadap Perubahan
Dinamisasi” yang terjadi pada
perusahaan.
Adapun tujuan dari disusunnya proposal ini
adalah untuk lebih memberi pemahaman dan pengertian khususnya kepada mahasiswa
STIA PEMBANGUNAN Jember mengenai bagaimanakah dampak dari tupoksi, proses serta
tanggungjawab karyawan yang merupakan analisis jabatan terhadap dinamisasi
perusahaan. Sehingga dapat diketahui bagaimanakah hal tersebut dapat memberi
dampak terhadap adanya perubahan berupa fluktuasi perusahaan baik ditinjau dari
produktivitas, pelayanan, maupun dari segi perolehan keuntungan (profit).
Sehingga dengan adanya proposal ini
diharapkan mahasiswa dapat memahami terhadap suatu permaralahan kinerja yang
secara nyata berdampak kepada dinamisasi perusahaan, dengan demikian dapat
“resolve the problem” demi terciptanya dinamisasi perusahaan yang positif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
1.1.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan
diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan
sumber daya ekonomi menjadi barang dan atau jasa yang diperuntukan bagi
pemuasan kebutuhan para pembeli/konsumen Motivasi utama dari kegiatan bisnis
maupun perusahaan adalah laba/keuntungan. Laba didefinisikan sebagai perbedaan
antara penghasilan dan biaya yang dikeluarkan, sehingga di dalam konsep bisnis,
para pengusaha harus dapat melayani para pelanggan/konsumen dengan cara yang
menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, selain
juga harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan
keinginan konsumen.
Selain definisi diatas
pengertian lain mengenai perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan
proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘
manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘
di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘tempat melakukan
proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Demikian pula PT.
Swadharma Sarana Informatika / PT SSI
Jember yang bergerak dibidang jasa software dan mantainance ATM. Sesuai
tuntutan perkembangan teknologi khususnya jasa pelayanan perbankan, PT. SSI
muncul untuk dapat memenuhi kebutuhan akan perputaran uang melalui mesin
Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Untuk lebih jelasnya dapat diketahui mengenai
profil dari PT. SSI sebagai berikut :
Perjalanan
PT. Swadharma Sarana Informatika dimulai pada tahun 1996, dan
kehadirannya dimaksudkan untuk memberikan dukungan pelanyanan prima dalam
pengelolaan sarana teknologi komputer.Dalam perkembangannya PT. Swadharma
Sarana Informatika semakin tumbuh dan terus meningkat profesionalismenya
sejalan dengan perubahan teknologi dan bisnis pada umumnya khususnya di sektor
perbankan. Sejalan dengan meningkatnya kepercayaan dari pelanggan/mitra usaha
dan dengan didukung sumber daya manusia yang handal PT. Swadharma Sarana
Informatika telah memiliki jaringan kantor tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun
visi PT.SSI adalah menjadikan PT. Swadharma Sarana Informatika sebagai
perusahaan yang unggul dalam jasa pengelolaan dan pengembangan sarana teknologi
informasi. Sedangkan misinya ialah menjalankan usaha di bidang pelayanan
dan pemberian konsultasi jasa komputer, pengembangan sarana teknologi informasi
dan perdagangan umum. Serta senantiasa menjaga komitmen untuk memberikan
kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kualitas, dan Service Level
Agreement yang memadai dan memberikan kepuasan optimal kepada para
stakeholder.
Untuk
meningkatkan kualitas kerja serta menjaga mutu layanan kepada pelanggan,
PT.Swadharma Sarana Informatika telah menerapkan Standar Operasional
Prosedur yang tertuang dalam Dokumen ISO 9001 : 2008 dan telah
mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2008 pada tanggal 11 Oktober 2002 dari
Lloyd’s Register Assurance dalam hal ini Manajemen untuk layanan Maintenance
dan Replenisment ATM. Kebijakan mutu yang diterapkan oleh perusahaan ialah :
1. Mengutamakan
mutu disetiap proses kerja.
2. Pengembangan
Berkelanjutan untuk kualitas dan produktifitas.
3. Karyawan
bertanggung jawab atas pengendalian kualitas, produktivitas dan efesiensi.
Sistem Manajemen Mutu dikembangkan
untuk memenuhi Standart ISO 9001: 2008 dan mencakup sistem pendokumentasian,
pemeriksaan dan pengontrolan seluruh kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
staf manajemen dan karyawan untuk meyakinkan bahwa perusahaan akan selalu
memenuhi persyaratan yang diinginkan oleh pelanggan serta memenuhi
peraturan dan hukum.
1.1.2 Layanan yang
diberikan.
Adapun pelayanan yang diberikan oleh PT. Swadharma Sarana
Informatika diantaranya :
- Pemasangan (instalasi ) mesin ATM berbagai merk
- Perawatan mesin ATM secara berkala (preventive maintenance)
- Pengisian Kas ATM (ATM Cash Replenisment) milik Bank, kerjasama dengan menggunakan metode REMAINS (Replenisment and Maintenance All-In-One) yang telah berjalan pada beberapa kota di Indonesia. Layanan 24-jam kami akan meminimalkan Downtime mesin ATM, dan membebaska n rekanan kami dari kegiatan pengisian ATM yang memakan waktu dan SDM.
- Pengadaan kebutuhan perangkas keras seperti komputer, printer, modem dan lain-lain.
1.1.3 Logo PT. Swadharma
Sarana Informatika (PT.SSI) Jember![]() |
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, terdapat satu rumusan masalah yang ada yaitu “ bagaimanakah dampak atau pengaruh analisis jabatan masing-masing
karyawan di perusahaan, dalam hal ini PT. SSI Jember terhadap perubahan
dinamisasi yang terjadi di perusahaan tersebut?”
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Jabatan
Analisis jabatan adalah prosedur melalui
fakta-fakta yang berhubungan dengan setiap jabatan yang diperoleh dan dicatat
secara sistematis. Atau disebut studi jabatan yang mempengaruhi tugas-tugas
proses, tanggung jawab dan kebutuhah kepegawaian yang diselidiki. (Dale Yoder :1982) . Analisis jabatan
berbeda dengan analisis pekerjaan yang mana analisis jabatan menentukan porsi
pekerjaan, proses menjalankan tugas, tanggung jawab dan mempunyai kebutuhan.
Sedangkan analisis pekerjaan lebih mengarah
kepada karakteristik pegawai / karyawan serta mengutamakan penggunaan ujian
fisik, tes, dan wawancara serta prosedur – prosedur lainnya untuk tujuan
tersebut.
2.1.1 Komponen Penyusun
Analisis Jabatan
Adapun komponen
penyusun dari analisis jabatan ialah :
1. Menggambarkan tugas dan tanggungjawab
berupa job content / tupoksi.
2. Persyaratan mengidentifikasi kualifikasi
tenaga kerja, pegetahuan, skill, abilities dan personal karakter.
3. Ruang lingkupnya mengacu pada situasi
yang mendukung info yang bekenaan dengan jabatan tertentu dimana harus :
- Mengetahui tujuan organisasi yang sesuai
dengan pribadi
- Memiliki cakupan data yang luas (faham
dengan latar belakang dan tindakan yang harus dilakukan.
- Ketersediaan panduan / rambu agar tidak
terjadi overlepping
- Mengantisipasi terjadinya kesalahan,
artinya setiap kesalahan masih bisa dimanajemen
- Jumlah dari supervise / pengawasan akhir yakni konsekuensi yang harus
diterima terhadap suatu keputusan yang diambil.
- Pengaturan kerja dimana kondisi tata
ruang (work setting) kantor dapat membawa mood kerja yang maksimal, sedangkan
penerapan budaya kerja (cultural context) juga perlu diperhatikan.
- Permintaan fisik dan kondisi kerja.
2.1.2
Struktur Organisasi Perusahaan
![]() |
|
|||
|
Gambar 2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : PT. SSI Jember
2.1.3 Diskripsi
Tupoksi Jabatan
|
Jenis Jabatan
|
Tugas pokok
|
|
1.
Koordinator
Cabang
(korcab)
|
§
Menentukan
arah kebijakan yang diambil perusahaan
§
Menentukan
pengambilan keputusan
§
Mengontrol
seluruh kegiatan perusahaan
§
Menandatangani
berbagai dokumen resmi perusahaan kaitannya dengan supply stok uang dari
pihak bank
|
|
2.
Wakil Koordinator
|
§
Menandatangani
berbagai dokumen resmi perusahaan kaitannya dengan supply stok uang dari
pihak bank
§
Menangani
berbagai complain dari nasabah yang berkaitan dengan penarikan uang dari ATM
|
|
3.
Divisi Administrasi
|
§
Melakukan
pembukuan adminstrasi ATM (keluar masuknya keuangan ATM)
§
Mengurus
dokumen / surat menyurat perusahaan kepada bank dan kantor pusat
§
Melakukan
penelitian terhadap complain yang dilayangkan nasabah
|
|
4. Divisi
Scheduler
|
§
Menjadwalkan
/ planning terhadap jalur dan jumlah pengisian ATM
§
Menginformasikan
kerusakan mesin dan program yang ada dilapangan kepada teknisi dan kantor
pusat
|
|
5. Kasir
|
§
Meng-cross
check nominal uang yang akan dimasukkan kedalam box pengisian.
§
Mensortir
uang yang akan didistribusikan ke mesin ATM apabila terdapat cacat, rusak
ataupun uang palsu
|
|
6.
Restocker + driver
|
§
Melakukan
pengisian ATM sesuai nominal yang ditentukan
§
Memperbaiki
kerusakan sementara terhadap mesin ATM dan programnya
§
(driver)
mengantar restocker ke lokasi pengisian uang di ATM
|
2.2 Pengenalan Variabel – Variabel
Dalam proposal ini terdapat
beberapa dua jenis variabel yang diteliti keterkaitannya dalam hal pengaruh
analisis jabatan terhadap perubahan dinamisasi perusahaan yakni sebagai berikut
:
a.
Analisis
jabatan sebagai variabel “X” yang terdiri dari beberapa indikator diantaranya :
- Tugas, berisi apa sajakah tugas yang
harus dikerjakan dan diselesaikan masing-masing jabatan.
- Proses, bagaimanakah proses kerja pada
masing-masing jabatan beserta bagaimanakah Standar Operasional Prosedurnya.
- Tanggungjawab, apa sajakah tanggung
jawab dan bagaimana tanggungjawab tersebut.
- Kebutuhan pegawai
b.
Dinamisasi
perusahaan sebagai variabel “Y” merupakan dampak atau hasil dari penerapan
prosedur kerja dan analisis jabatan, diantaranya :
- Kinerja organisasi, merupakan hasil
interaksi kerja yang kompleks antara kinerja pegawai dan organisasi.
- Produktivitas kerja, merupakan hasil
proses kerja yang dilakukan oleh pegawai sesuai dengan porsi jabatan masing –
masing.
- Perolehan keuntungan (laba), menjadi
fokus utama yakni meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai titik maksimum.
2.3
Pengertian Dinamisasi Perusahaan
Secara umum dinamisasi
merupakan kondisi suatu perusahaan dimana perusahaan mengalami fluktuasi atau
kondisi naik dan turunnya kualitas yang tidak hanya ditinjau berdasarkan aspek
financial atau keuntungan semata. Melainkan terdapat aspek lain yang menentukan
terjadinya dinamisasi pada suatu perusahaan, bisa berupa pengembangan kapasitas
perusahaan,pencapaian target- target yang ditentukan sedangkan apabila dibidang
jasa lebih kepada perluasan terhadap layanan dan dibidang produksi sudah pasti tolok
ukurnya tidak lain adalah peningkatan kuantitas produksi yang diimbangi dengan
kualitasnya.
2.4
Pengaruh Analisis Jabatan


Gambar 2.4 Skema
Pengaruh analisis jabatan terhadap perubahan
dinamisasi
Berdasarkan pengertian dari
dinamisasi itu sendiri dapat ditarik benang merah korelasi antara analisis
jabatan terhadap pengaruh dinamisasi perusahaan dengan yang saling berhubungan
dan memiliki keterkaitan sebagai berikut.
Pertama, jenis tugas yang dipegang oleh masing-masing jabatan berpengaruh
kepada pencapaian kinerja perusahaan secara umum. Setiap posisi di perusahaan
memiliki kriteria dan porsi pekerjaan yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Sehingga apabila masing-masing jabatan tidak melaksanakan tugas sesuai dengan porsi yang telah ditentukan
maka dapat terjadi suatu “overlepping”
antar jabatan yang mana dapat mengganggu proses kerja ketika satu
pekerjaan semestinya dapat diselesaikan tepat waktu (sesuai
deadline) apabila dikerjakan oleh pegawai yang memang memegang kapasitas
pekerjaan tersebut, justru tidak dapat diselesaikan dengan baik karena
dikerjakan oleh pegawai yang tidak memiliki kapasitas untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut.
Bisa pula terjadi kebalikannya
ketika seseorang pegawai tidak mau menyelesaikan suatu pekerjaan yang
semestinya menjadi porsi dan tanggungjawabnya dan hanya menunggu pegawai lain
untuk menyelesaikannya. Maka yang terjadi adalah terbengkalainya pekerjaan dan
tentu ini berpengaruh negative terhadap dinamisasi perusahaan meski bersifat
jangka pendek, tetapi apabila kondisi tersebut tidak diperhatikan dan cenderung
dibiarkan maka perusahaanlah yang akan dirugikan dalam jangka panjang.
Kedua adalah keterkaitan antara tugas jabatan dengan tanggugjawab yang
dimiliki. Apa sajakah tanggungjawab yang dimiliki serta bagaimana tanggung
jawab tersebut dapat berpengaruh terhadap dinamisasi perusahaan.
Tugas
dan tanggungjawab merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan namun
bagaimana masing-masing dapat diuraikan terkait dengan pengaruh terhadap
dinamisasi perusahaan. Tanggungjawab terhadap suatu pekerjaan merupakan salah
satu bentuk motif seorang pegawai untuk memajukan perusahaannya.
 : Sama halnya dengan tugas,
tanggungjawab terhadap suatu jabatan yang diemban. Semakin besar rasa tanggung
jawab yang dimiliki oleh pegawai terhadap tugas dalam pekerjaannya, maka
semakin besar pula motivasi dalam dirinya untuk dapat menjadi kebanggaan
perusahaan dengan berdedikasi terhadap perusahaan dimana ia bekerja. Sehingga
berdampak kepada peningkatan produktivitas
kerja. Tentu hal ini sangat berkorelasi dengan dinamisasi yang dialami
perusahaan bahwa semakin besar tanggungjawab yang dimiliki pegawai, maka
semakin besar pula dedikasi terhadap pekerjaan tersebut, maka hal ini akan bermuara
pada peningkatan kinerja karyawan maupun perusahaan secara umum.
Pengaruh analisis jabatan
selanjutnya ialah proses pelaksanaan dari
tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang diemban oleh jabatan tertentu.
Tupoksi dari seorang koordinator cabang dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan perusahaan berpengaruh secara langsung kepada kegiatan perusahaan
dalam bentuk aturan maupun SOP yang pada akhirnya mengarah pada kemampuan
pencapaian target yang ditetapkan sebelumya.
Artinya jika seorang
koordinator cabang sebagai penanggung jawab perusahaan kepada pusat secara
keseluruhan kurang tepat dalam mengambil keputusan ataupun kebijakan maka, dampak terhadap dinamisasi perusahaan
memang tidak langsung dirasakan saat itu juga melainkan lebih berpengaruh terhadap dinamisasi perusahaan
dalam jangka panjang. Sebab ketepatan
proses pelaksanaan tupoksi masing-masing jabatan dapat diukur
berdasarkan diterapkan atau tidaknya Standart Operational Prosedure (SOP) serta
hasil akhir (prestasi perusahaan) yang mampu
dicapai.
Terakhir adalah tingkat terpenuhinya kebutuhan pegawai. Perusahaan
dan pegawai saling memiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda namun
sama-sama harus dipenuhi. Kebutuhan perusahaan tentulah kinerja maksimal
pegawai dalam rangka mencapati target dan tujuan yang ditetapkan perusahaan.
Namun pegawai atau karyawan juga memiliki kebutuhan dasar yang juga harus
dipenuhi oleh perusahaan, tidak hanya bersifat materil saja tetapi bisa pula
berbentuk non materil berupa kenyamanan kerja, jaminan kesehatan,,jenjang karir
yang jelas serta adanya reward dan award bagi karyawan yang berprestasi. Apabila
segala kebutuhan karyawan terpenuhi, maka penghargaan karyawan terhadap
perusahaan juga maksimal dalam bentuk pencapaian prestasi kerja sesuai target
perusahaan. Sebaliknya jika kebutuhan pegawai tidak terpenuhi dalam arti tidak
diperhatikan oleh perusahaan, maka karyawan pun kurang memperhatikan kebutuhan
perusahaan berupa pencapaian target yang telah ditentukan. Sehingga hal ini
berdampak kepada dinamisasi yang dialami perusahaan terkait dengan kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Seluruh aspek analisis jabatan diatas apabila
tidak terlaksana dengan baik, maka akan berdampak kepada dinamisasi perusahaan
yang tidak dapat dilihat secara visual namun jika terus menerus tidak
diperhatikan, maka dapat terakumulasikan dan menjadi boomerang bagi perusahaan
itu sendiri.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan Akhir
Analisis jabatan berupa tugas, tanggungjawab,
proses, penerapan Standart Operational Prosedure (SOP) serta kebutuhan karyawan
merupakan faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap perubahan dinamisasi
yang akan dihadapi perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa ujung tombak utama
perusahaan adalah karyawan. Segala bentuk dinamisasi yang akan dialami oleh
perusahaan baik berupa peningkatan prestasi maupun penurunan kualitas / nilai
perusahaan sangat dipengaruhi oleh adanya analisis jabatan yang tepat sesuai
dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan maupun kepentingan pegawai yang ada
didalamnya. Sehingga diperlukan sinergitas dalam penentuan dan pelaksana
analisis jabatan demi tercapainya pengaruh positif terhadap dinamisasi
perusahaan dalam jangka panjang.
3.2
Indikator Perubahan Dinamisasi Perusahaan
(PT.SSI Jember)
Perusahaan PT.
Swadharma Sarana Informatika Jember dikatakan mengalami peningkatan apabila :
a. Penanganan terhadap kerusakan /
perbaikan dilakukan dengan cepat, sehingga dapat meminimalisir “down time” dan
hal ini memerlukan kerja sama dalam prosesnya serta penerapan tupoksi yang
tepat antar pegawai.
b. Jumlah nominal uang yang dinyatakan
hilang tidak begitu besar. Dan ini memerlukan ketelitian serta tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas penghitungan maupun pengisian.
c. Target
perusahaan yakni minimal 10 kali pengisian tiap mesin ATM dapat dipenuhi.
DAFTAR
PUSTAKA
- http://syadiashare.com/pengertian-perusahaan.html
- www.wikipedia.co.id
- Materi / bahan ajar mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
(Dody P. Setia Budi,
S.Sos)
- Karyawan Divisi Administrasi PT.SSI Jember, Saiful Ulum, S.T
(
Narasumber)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar